Selasa, 17 Februari 2009

Ordinary Enlightment

In Taiwan, I know a family in which every member has taken refuge in the Three Jewels (Buddha, Dharma and Sangha -- the expression of one's faith in Buddhism). The husband has many problems. Even though he has become a Buddhist, he often does and says things that make other people unhappy. He stayed at Nung Ch'an Monastery in Taiwan for quite a few months, and I tried to help him change. Nothing worked, so I said to his wife, "I think he should go home. He has been in the Temple for quite a while, and the other people there suffer because of him." His wife said, "He has caused the people in the monastery vexations, but only for a few months. I have been married to him for over thirty years, and have had to accept what he says and does for all that time." It appears that this woman had realized the emptiness of the person and the emptiness of the dharma better than the residents of Nung Ch'an Monastery.
It is the wife's practice to read The Sutra of the Earth Store Bodhisattva every day at home. She feels that she married such a difficult man because of her karma. If she divorced him, who would take care of him? Even the Temple doesn't want him, so his wife stays with him to take care of him. This woman is a bodhisattva

Diambil dari Chan Newsletter 109, 2005. Kotbah Master Sheng Yen tentang Surangama Sutra

Kejadian seperti ini banyak sekali kita lihat. Seorang teman yang saya kenal baik memiliki seorang istri yang sangat kasar, tukang marah, kalau suaminya berkata satu kali maka dia akan 100 kali. lewat dari seratus kali dia akan ngamuk bahkan dapat mencakar suaminya dengan sadis. Mendapat perlakukan demikian, teman saya hanya berkata saya terima hal ini sebagai bayaran karma masa lampau saya. Beberapa kali di nasehati untuk menceraikan istrinya dia tetap tidak mau. Teguh dengan prinsip kesetiaan. Dari sini jika renungkan maka dibanding kehidupan monestary yang teduh, maka ujian kehidupan umat adalah jauh lebih sempurna oleh karena itu hasilnyapun pasti lebih sempurna. Ini adalah contoh bahwa The Way of Enlightment banyak merupakan Ordinary Enlightment! Meskipun tidak tercatat oleh sejarah bukan berarti kosong akan tetapi melebihi itu semua gambaran pencapaian. Lagipula bukankah sejarah diciptakan oleh siapa yang menulisnya? Ordinary Enlightment memang marginal dalam sejarah akan tetapi dia adalah mainstream dalam pencapaian!

Sabtu, 14 Februari 2009

Nagarjuna on Enlightment

Kebenaran ajaran buddha, berdasarkan pandagangan Nagarjuna memiliki dua pendekatan. Pertama kebenaran yang berdasar pada persepsi umum dan kedua kebenaran universal & celestial.

Jumat, 13 Februari 2009

DUALISME & KOSONG

Katanya pada awalnya kosong
Dibalik kosong adalah dualisme
Dibalik dualisme adalah kosong
Kembali dengan kosong akan tetapi bukan pula itu!

Enlightment itu Gampang!

Tanpa disadari, banyak orang yang berpersepsi bahwa untuk mengalami enlightment, Anda harus lari dari kehidupan normal. Ini berarti dua hal. Pertama meninggalkan kehidupan rumah tangga dengan menjadi petapa dan kedua ketempat-tempat yang sepi dan bebas urusan. Benarkah demikian. Tidak demikian!. Vimalakirti adalah seorang perumahtangga, punya istri, banyak pelayan, tinggal dirumah mewah, punya banyak bisnis, seorang yang berkedudukan dipemerintahan, sibuk dengan banyak urusan duniawi karena dia juga landlord, akan tetapi dia bukan hanya enlighted akan tetapi menjadi guru dari murid senior Budhha Sakyamuni/Sidharta. Dikisahkan dalam Vimalakirti Sutra bagaimana dia mencerahkan Sariputra ketika Sariputra bertanya dalam hati kenapa tidak ada kursi dirumah Vimalakirti dan bagaimana para petapa senior dan bodhisatva harus duduk. Mengetahui pikiran seperti itu, Vimalakirti bertanya: Apakah Sariputra datang untuk mencari kursi atau dharma, kalau mencari dharma maka apakah kursi itu penting? Siapa yang mencari dharma maka dia tidak tertarik dengan sensasi, perasaan dan kesadaran. Kalau begitu pasti tidak tertarik dengan materi seperti sebuah kursi (dalam hal ini menurut saya Vimalakirti juga menyindir orang yang masih suka jabatan atau merasa lebih suci sehingga harus duduk lebih tinggi dari Layman, kalau suci apakah masih terjebak dengan tinggi dan rendah).
Ditahun 740 seorang Layman yang bermarga Pang dan bernama Ju Shi lahir. Pang Ju Shi adalah pedagang, perumahtangga dengan dua orang anak. Dia mengalami pencerahan dan menulis puisi, terjemahannya kira-kira demikian:
Orang dari 10 arah sama aja dengan satu kesatuan
Satu dan setiap orang belajar kekosongan
ini adalah tempat tepat mencari budha.
Pikiran yang kosong adalah lulus ujian, Saya telah kembali
Cerita tentang Sul juga menarik. Diantara murid Grand Master Zen Ma Tzu ada seorang perumahtangga yang bernama Chang. Setiap hari dia menemui gurunya dengan ditemani putri bungsunya yang menama Sul. Suatu hari master Ma memberikan istruksi agar SUL mengucapkan/chanting Kuan Se Yin Pu Sa. Suatu hari pada saat Sul sedang "chant" dia mendengar bunyi lonceng dari temple Ma, dan seketika dia tercerahkan. Dia mengerti Sul adalah Kuan Yin dan Kuan Yin adalah Sul. Setelah enlightment dia tidak lagi chanting dan berubah sikap menjadi dewasa. Melihat hal ini sang Ayah curiga. Ketika Sul berada dikamar, ayah Sul mengintip dari jendala. Betapa kaget ternyata Sul menduduki Sutra Lotus. Seketika Ayah Sul menerobos kedalam dan menegur Sul.

Apa yang kamu lakukan? Apakah sudah jadi Gila? Kamu duduk di kitap SUCI? Mengapa kamu duduk diatasnya?

Sul tersenyum dan berkata," Ayah, Apanya yang Suci?

"Itu adalah kata-kata Buddha sendiri, Itu adalah Dharma yang mengandung kebenaran yang tinggi!"

"Dapatkah kebenaran terwakili dalam tulisan?"

Pada titik ini, Chang mulai menyadari apa yang terjadi dengan Anaknya pasti diluar kemampuan dia untuk mengerti. Dari marah, kini menjadi bingung.

Ok, menurut kamu apa kebenaran itu!

"Jika saya jelaskan, kamu juga tidak akan mengerti," Kata Sul. "Tanya sama Ma-tsu dan lihat apa yang dia katakan nanti."

Karena itu, Chang mengunjungi Ma-tsu dan menceritakan kejadian yang menimpa anaknya. Diakhir kalimat, dia bertanya, "Tolong Guru, katakan pada saya, apakah anak saya sudah menjadi gila?". Ma-tsu berkata, "Putrimu tidak gila, Kamu yang gila!"

Suatu hari, Sul mengunjungi Master Ma dan saat itu Master Ma mengetest enlightmentnya Sul

"Dalam tiga kendaraan buddhist, konsep karma sering dipakai dan dibicarakan, saya bertanya kepada kamu, apa arti karma yang sesungguhnya.

Sul memberi hormat kepada Ma-tsu dan berkata, "Terima kasih," dan diam.

Ma-tsu tersenyum dan berkata, "Petunjuk yang hebat. Kamu memahami."

Vimalakirti adalah konglomerat, Pang adalah pengusaha kelas menengah dan SUL anak kecil yang belum lulus SD. Tiga orang ini adalah Layman-Orang biasa yang umumnya dipersepsikan marginal dalam jalan pencerahan. Ternyata salah! Saya percaya didunia ini banyak Layman yang mengalami pencerahan akan tetapi karena enlighted, mereka diam.

Jadi mari bersemangatlah untuk mencapai pencerahan dalam kehidupan ini, sekarang ini juga. Kalau ada orang yang mengatakan tidak mungkin mencapai enlightment dalam kehidupan modern ini, sebaiknya jangan didengarkan karena tanpa sadar dia telah menunjukkan dirinya itu siapa!

Enlightment itu Gampang!

Kamis, 12 Februari 2009

BODHIGHOSA

Mengapa disebut dengan bodhighosa? Bodhi dalam bahasa Pali dan Sangsekerta berarti enlightment dan Ghosa berarti suara. Disamping itu, Ghosa juga merupakan nama akhir seorang Penulis buku meditasi kuno "The Path of Purification", Buddhaghosa. Seperti Buddhaghosa semoga Bodhighosa menjadi the voice of enlightment bagi banyak orang. Ini berarti sekte apapun, kepercayaan atau ajaran apapun dapat menerima konten blog ini. The voice of enlightment adalah hakekat setiap mahluk didelapan arah alam semesta, demikian pula dengan BodhiGhosa!